SENIN, 11 JANUARI 2016 "AWAL KEHIDUPAN YESUS DI DUNIA"
Sobat renunganharian yang kami kasihi,, mari luangkan waktumu sejenak untuk belajar firman Tuhan... Semoga Tuhan memberkati hari-harimu. Amin
Ayat Kutipan : “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham” (Matius 1:1).
Betapa suatu gaya pembukaan yang luar biasa dalam penulisan sebuah buku. Bagi seorang penulis abad keduapuluh, memulai sebuah buku biografi dengan daftar nama-nama yang panjang pasti nasibnya akan berakhir di keranjang sampah redaktur.
Namun, bagi orang Yahudi mengawali kisah kehidupan seseorang dengan daftar silsilahnya adalah cara paling wajar dan menarik. Ketika Yosefus, ahli sejarah Yahudi abad pertama, menulis otobiografinya dia memulai dengan silsilah keluarganya yang kemungkinan besar dia temukan di dalam arsip-arsip umum yang disimpan oleh kaum Sanhedrin.
Orang Yahudi sangat memperhatikan kemurnian garis keturunan seseorang. Seorang imam yang tidak dapat memperlihatkan silsilahnya sampai ke Harun tidak boleh bertugas dalam keimamatan (baca Ezra 2:62).
Seorang Yahudi abad pertama tidak saja akan menemukan sebuah daftar silsilah pada permulaan sebuah biografi sebagai sesuatu yang wajar dan menarik, tetapi akan menganggap hal itu penting. Terutama untuk sebuah buku yang tokoh utamanya adalah Kristus (padanan kata Yunani untuk “Mesias” dalam bahasa Ibrani). Dan Matius membuat pernyataan itu di ayat pertama: “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.” Kalau Matius tidak dapat membuktikan kemurnian leluhur Yesus, lebih baik dia jangan menulis kelanjutan Injilnya itu, karena tidak ada satu pun orang Yahudi akan membacanya.
Baca Juga :
Tugas Matius bukan saja untuk memperlihatkan kemurnian ras Yesus, tetapi juga bahwa Ia memiliki leluhur tertentu. Pertama, sang Mesias harus berasal dari keturunan Daud. Allah memberitahu Daud melalui nabi Nathan, “Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya” (2 Samuel 7:16). Orang Yahudi pada umumnya memegang janji itu yang menunjuk kepada kedatangan Mesias. Karena itu Perjanjian Baru berulangkali menegaskan bahwa Yesus adalah seorang keturunan Daud.
Juga penting bagi Matius untuk membuktikan bahwa Yesus adalah anak Abraham. Bukan saja Abraham adalah leluhur bangsa Yahudi, tetapi Allah berjanji bahwa Ia akan memberkati semua orang di bumi melalui dirinya (Kejadian 12:1-3).
Karena Yesus berasal dari garis keturunan Daud maupun Abraham, maka Ia memenuhi syarat untuk peran Mesias.
Satu pelajaran dari silsilah Matius adalah bahwa Allah menjumpai manusia di mana mereka berada. Ketika Kristus ilahi menjadi Yesus yang menjelma sebagai manusia, Ia melakukan hal itu pada waktu dan tempat tertentu. Dan sebagaimana Ia menjumpai umat Yahudi abad pertama di dalam keadaan mereka, demikian juga Ia melayani kita sekarang ini pada masa dan di tempat kita.